Kereta Wisata Yogyakarta dioperasionalkan 2011

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kereta wisata Keraton Yogyakarta yang rencananya dioperasikan pada 2011 akan digunakan untuk melayani dua rute, masing-masing diberangkatkan dari Taman Parkir Senopati dan Taman Parkir Ngabean.

"Pilihan adanya dua rute untuk perjalanan kereta wisata keraton ini ditujukan agar ada efisiensi waktu bagi penumpang," kata Purnomo Rahardjo, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Yogyakarta, Minggu (1/8/2010).




Ia mengatakan, ada dua rute yang bisa dipilih penumpang sesuai dengan tujuannya tanpa membuang banyak waktu. Menurut dia, dua rute perjalanan kereta wisata keraton tersebut telah mampu menjangkau semua sudut keraton dan lokasi-lokasi wisata di sekitarnya.

Dinas Perhubungan juga sudah menetapkan shelter transit untuk menghubungkan penumpang yang akan berpindah rute. "Shelter tersebut dapat digunakan oleh penumpang dari Ngabean yang akan turun di Senopati atau sebaliknya. Tidak perlu membayar lagi," katanya.

Rute pertama yang akan dilalui kereta wisata tersebut dimulai dari Taman Parkir Ngabean melalui Alun-Alun Utara - Jalan Ibu Ruswo - Jalan Wijilan - sisi barat Alun-Alun Selatan - Taman Sari - Eks Pasar Burung Ngasem dan kembali ke Parkir Ngabean.

Adapun rute dua yang dimulai dari Taman Parkir Senopati akan melewati sejumlah jalan, yaitu Jalan Trikora - Alun-Alun Utara - Taman Parkir Ngabean - kembali ke Alun-Alun Utara - Eks Pasar Burung Ngasem - Taman Sari - jalan sisi utara Alun-Alun Selatan - Jalan Gading - Jalan Wijilan - Jalan Ibu Ruswo - Jalan Brigjen Katamso - Taman Parkir Senopati.

"Adanya dua rute pilihan ini juga akan mempersingkat waktu tunggu kereta wisata," katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta berencana menyiapkan 11 kereta wisata, 10 kereta wisata untuk operasional sehari-hari, dan satu kereta untuk cadangan. "Masing-masing rute akan didukung oleh lima kereta wisata," katanya.

Kereta wisata tersebut rencananya adalah modifikasi dari kendaraan jenis minibus yang menarik sebuah kereta tambahan sehingga mampu mengangkut sebanyak 23 penumpang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya pada rapat perencanaan strategis pembangunan Kota Yogyakarta 2010 menyebut, kebutuhan anggaran untuk pengadaan lima kereta wisata tersebut mencapai Rp 2,75 miliar dengan harga masing-masing kendaraan Rp 250 juta.

Adapun enam kereta lainnya akan dipenuhi oleh komunitas di Alun-Alun Utara. "Pemerintah akan memberikan bantuan penguatan permodalan dan akses ke perbankan agar komunitas dapat mengusahakan enam kereta wisata itu," katanya.

Ia juga menyebutkan, konsep dasar pengoperasian kereta wisata keraton tersebut adalah menjadikan Alun-Alun Utara sebagai kawasan yang terminimalisi dari parkir kendaraan bermotor dan mengintegrasikan obyek wisata Keraton Yogyakarta dengan kawasan lain.

sumber: http://regional.kompas.com